ALASAN SAYA MENYENDIRI

Minggu, 23 April 2017

ALASAN SAYA MENYENDIRI


Ada beberapa hal yang saya renungkan dalam masa kesendirianku. Apakah saya seorang penyendiri yang tidak mempunyai teman sama sekali? Atau justru karena saya menutupi diri dari lingkunganku yang membuat saya menyendiri? Atau malah karena ada alasan yang membuat saya menyendiri, atau malah saya sendiri tidak atau alasannya? Baiklah saya akan membahas sekarang.

* * * * *

Saya menyendiri karena suatu alasan yang suangaaatttt sulit kujelaskan kepada orang – orang di sekelilingku. Alasan pertama adalah karena saya takut. Takut akan apa? Banyak hal yang saya takuti, seperti takut dicuekin, dicemooh, tidak dianggap dan yang terutama adalah takut kalau mereka tidak mengerti arti kehadiran saya.

Berdasarkan alasan pertama, saya pernah mengalaminya, bukan hanya sekali saja mengalaminya melainkan pernah berkali- kali. Hal itu terjadi sejak saya berada di lingkungan orang- orang pendengar seperti di sekolah umum, kampus dan gereja tempat saya bertumbuh yang sudah cukup lama sekali sedari kecil (sekolah minggu) sampai sekarang. Saya tidak pernah menyadari sesekali saat saya sudah berada di lingkungan di mana saya ditempatkan bersama orang- orang pendengar yang sudah mengenal saya, tidak memahami tentang arti kehadiran saya. Bertanya pun jarang karena saya tidak ingin membuat mereka yang mengenal saya menyinggung perasaanku. Bahkan juga mereka jarang mengajak saya untuk ngobrol atau jalan. Tentunya saya tidak mengerti alasannya, saya tidak bisa membahas alasannya apa. Saya hanya bisa melihat mereka ngobrol atau bercanda baik secara langsung maupun secara tidak langsung (via media chat). Saya ingin bisa seperti mereka yang lancar dalam mengobrol atau bercandaan. Sudah sekali ngajak bercanda langsung atau tidak langsung mereka diam. Saya tahu mereka tidak suka disinggung atau menyinggung karena candaan atau cemoohan.

Dan saya sudah lama berharap untuk bisa terlibat di mana pun saya berada, yang terutama dalam pelayanan di gereja tempat saya bertumbuh. Saya sudah bersyukur dikasih kesempatan oleh Tuhan untuk masuk kepanitiaan berapa kali dan kepengurusan Pemuda sebagai pertama kali, setelah lama saya menunggu. Meskipun tidak dikasih kesempatan untuk kedua kalinya dengan alasan yang sulit saya jelaskan, tetapi saya tetap berdoa supaya yang tidak memberikan kesempatan untuk saya akan mengetahuinya suatu saat nanti. Selain itu, alasan lain yang membuat saya cukup heran yaitu ada yang tidak ingin sepelayanan dengan saya atau melakukan sesuatu yang tidak diinginkan mereka. Mungkin karena saya yang pernah bermasalah atau karena sesuatu yang mereka takuti seperti bagaimana pun saya tidak bisa menjelaskannya.

* * * * *

Dan alasan kedua, saya sendiri merupakan orang yang mudah menceritakan masalahku kepada orang yang saya percayai, akan tetapi saya begitu mudah percaya kepada orang yang baru saya temui. Mungkin karena kelelahan hati ini terhadap orang – orang yang telah lama mengenal saya yang menyebabkan hal demikian. Karena itulah saya memilih untuk tidak menceritakan masalah saya kepada orang – orang agar tidak berdampak negatif bagi mereka yang mengetahui tentangku.

Dua alasan seperti saya sebut tadi tampaknya sudah cukup menjelaskan mengapa saya adalah seorang penyendiri. Secara pribadi, saya memiliki sisi yang tidak terduga oleh orang- orang yang lama mengenal saya. Yang tentu saja tidak akan saya ceritakan di sini, karena sifatnya terlalu pribadi bagi saya sendiri. Hanya saja, saya tidak heran kalau suatu saat mereka mengetahuinya, sebab saya sama sekali tidak ingin menutupinya dari orang- orang.

God always with me when nobody else was.
Pribadi saya bersyukur, sangat bersyukur sudah dilahirkan dan dibesarkan di kota tempat saya tinggal sampai sekarang ini bisa mengenal siapa diriku dan siapa mereka baik orang- orang pendengar maupun penyandang disabilitas yang telah pernah saya temui. Saya bersyukur bisa mengenal mereka orang- orang yang berbeda ras, agama dan budaya walaupun mereka memiliki perbedaan pemikiran dan kepribadian saat mengenal saya. Itulah kenapa mereka jarang berbicara dengan saya baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Saya tidak bisa menjelaskan siapa orangnya. Saya tetap berdoa supaya suatu saat mereka akan mengetahuinya. Jikalau saya tidak berada di samping mereka atau saya tidak ada di tempat mereka berada, mungkin saja mereka tidak memikirkan tentang saya.

Dan akhirnya saya pun harus mengakhiri ocehan saya. Karena saya tidak tahu harus berbicara apa. Tetapi, saya yakin selama mereka membiarkan saya sendirian di mana pun saya berada saat mereka bisa bersama, bisa hang out, bisa ngapain di luar sana, saya tidak sendiri karena Tuhan selalu ada dan bersama- sama dengan saya. Meskpun saya mengalami banyak hal dan bingung saya harus menceritakan kepada siapa, saya memilih merenungkannya.

[End of my Sharing]

- Christy -

0 comments :

Posting Komentar